MODEL BISNIS PERUSAHAAN DOTCOM
Inti dari sebuah business model
adalah revenue stream, dalam arti kata bagaimana perusahaan mendefinisikan
sumber-sumber pendapatan bisnisnya.
ada beberapa cara yang kerap
dipergunakan untuk mendapatkan sumber-sumber finansial dari berbagai pihak.
Pertama,
sumber pendapatan utama tetap terletak pada
penjualan produk atau jasa secara langsung baik kepada konsumen retail maupun
korporat.
Kedua
perusahaan dapat menciptakan produk atau jasa
bersama-sama dengan perusahaan lain dan menjualnya di dunia maya, dengan
catatan hasil dari penjualan produk atau jasa tersebut harus dibagi dua dengan
format yang telah disepakati (profit sharing).
Ketiga
bagi perusahaan dotcom yang telah memiliki
customer base dengan kuantitas dan kualitas yang memadai, dapat dengan mudah
memanfaatkan halaman situsnya untuk dipergunakan sebagai advertising space bagi
pihak-pihak yang tertarik.
Keempat
walaupun secara hukum masih diperdebatkan,
customer database yang berhasil dihimpun oleh perusahaan dapat dijadikan
sebagai sumber pendapatan pula. Tidak hanya data demografi saja yang memiliki
nilai tinggi, namun data perilaku konsumen selama berinteraksi dengan
perusahaan dapat memiliki arti yang sangat strategis bagi mereka yang
membutuhkan. Biasanya semakin banyak data, informasi, atau karakteristik
pelanggan yang diberikan, semakin besar pula dana yang harus dikeluarkan oleh
pembelinya. Jumlah field dan jenis query merupakan dua variabel penting yang
menentukan harga jual sebuah customer database. Dengan mempertimbangkan faktor
keamanan, walaupun dimungkinkan untuk dilaksanakan secara online, mekanisme
pembayaran lebih baik dilakukan secara offline.
Adapun pihak-pihak yang terlibat di
dalam implementasi business model tersebut dapat dibagi menjadi empat kategori,
yang saling melakukan sinergi di dunia maya:
1.
Members,
yang merupakan domain calon konsumen maupun pelanggan tetap dari perusahaan;
2.
Content Partners,
yang merupakan domain perusahaan yang memasok berbagai informasi berharga
(valuable contents) yang secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh
terhadap proses penciptaan produk atau jasa di dunia maya;
3.
Merchants,
yang merupakan domain pedagang, pemilik, atau pemasok produk atau jasa yang
ditawarkan oleh perusahaan; dan
4.
Advertisers,
yang merupakan domain entitas yang ingin memanfaatkan situs perusahaan sebagai
sarana untuk pemasaran (marketing).
Dalam implementasinya, kombinasi
keempat sumber pendapatan klasik di atas dan pola kemitraan antar empat pihak
utama yang ada berhasil membentuk berbagai variasi business model yang telah
secara luas dan efektif telah diterapkan oleh sejumlah perusahaan dotcom di
dunia maya, seperti misalnya:
1.Fee-Based Structure,
dimana perusahaan memperoleh pendapatan karena jasanya sebagai broker atau
infomediary yang mempertemukan penjual (supply) dan pembeli (demand) di dunia maya.
2.Membership Model,
dimana secara berkala perusahaan memperoleh pendapatan dari uang langganan
anggota yang menikmati produk atau jasa yang ditawarkan;
3. Multi-Level Marketing, dimana
seorang individu atau perusahaan dapat memperoleh total penghasilan yang
bergantung pada kemampuannya mengembangkan jaringan atau struktur keanggotaan
yang ada (members-get-members program);
4.Reverse Auction
System, dimana dengan memanfaatkan hukum economic of scale, sebuah perusahaan
dapat menjual produk dengan harga yang didasari pada jumlah total produk yang
dipesan untuk dibeli (semakin banyak membeli produk, harga akan semakin murah);
5.Visiting Site
Charge, dimana perusahaan akan memperoleh pendapatan dari mereka yang
meletakkan company icon di situs perusahaan, dengan total pembayaran yang
didasarkan pada kuantitas pengunjung situs yang melakukan pemilihan icon
terkait;
dan lain sebagainya.
dan lain sebagainya.
Saat ini telah terdapat ratusan
business model yang secara unik berkembang di dalam dunia maya, yang merupakan
hasil inovasi dari para pelaku dan praktisi bisnis internet. Di Amerika
sendiri, berbagai business model telah didaftarkan untuk dipatenkan sebagai
hasil karya intelektual. Hal ini sangat krusial untuk dilakukan mengingat bahwa
salah satu ciri khas di dunia internet adalah mudahnya perusahaan lain meniru
business model yang dikembangkan oleh sebuah perusahaan dotcom dalam
waktu yang singkat, tanpa memakan biaya yang besar seperti layaknya pada bisnis
di dunia nyata.
Pada
akhirnya,
implementasi sebuah business model hanya dapat dikatakan berhasil jika
perusahaan benar-benar dapat memperoleh cash in dari konsumen maupun mitra
bisnisnya. Sehingga yang tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan adalah
menentukan dan merancang business process yang tepat untuk menangani proses
pembayaran dari pihak-pihak tersebut (payment system).
NAMA : SUCI NINGSIH
NPM :
11020072
NAMA : ELI
ERNAWATI
NPM :
11020106
NAMA :
NOVITA SARI
NPM :
11020044
PRODI : SISTEM INFORMASI
KELAS : R3